6 Masalah Kulit Wajah
Wanita adalah makhluk indah yang di ciptakan Tuhan. Hampir tiap sudut dari wujudnya memiliki unsur keindahan. Oleh karena itu tak jarang para wanita sangat memperhatikan kecantikan nya dari mulai melakukan perawatan baik secara alami memakai bahan-bahan yang mudah di dapat di rumah, ke salon, ke klinik sampai ke dokter, dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki.
Pada artikel ini akan di bahas perawatan seputar wajah. Karena wajah adalah bagian yang pertama kali terlihat jika kita bertemu seseorang, berkenalan, beremu klien, teman dan orang-orang sekitar. Wanita mana yang tidak mengiginkan kulit wajah yang cantik dan bersinar.Sebelum di ulas cara-cara perawatan yang disarankan, tips-tips yang bisa dipilih dari mulai yang alami, hemat, praktis dan sebagai nya. Akan di bahas dulu permasalahan yang biasa di alami kulit wajah.
1. Jerawat
Jerawat adalah masalah kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik pada beberapa bagian tubuh, seperti wajah, leher, punggung, dan dada. Bintik-bintik tersebut dapat berkisar mulai dari yang ringan, seperti komedo hitam dan komedo putih, hingga bintik-bintik parah yang berisi nanah dan kista. Biasanya bintik-bintik yang tergolong parah tersebut akan meninggalkan bekas luka.
Selain ditandai dengan gejala-gejala seperti kulit berminyak dan munculnya bintik-bintik, kadang-kadang jerawat juga menyebabkan kulit terasa panas dan sakit saat disentuh. Ada beberapa bagian pada tubuh yang biasa ditumbuhi jerawat dan yang paling umum adalah wajah. Jerawat merupakan kondisi yang umum, artinya sebagian besar orang pernah mengalaminya.

Sebagian besar kasus jerawat terjadi pada seseorang yang berusia di bawah 28 tahun. Terutama bagi remaja, mereka sangat rentan terkena jerawat pada usia 14-19 tahun.
Meskipun jerawat dapat menghilang dengan sendirinya seiring pertumbuhan usia, namun pada sebagian kasus, masih ada yang mengalami masalah jerawat di pertengahan usia 20-an. Wanita usia 20-an tahun lima kali lebih berisiko mengalami hal tersebut dibandingkan pria usia 20-an tahun.
Faktor-faktor penyebab jerawat
Jerawat bisa muncul pada usia berapa pun, namun perubahan kadar hormon selama masa puber kerap dikaitkan dengan penyebab-penyebabnya. Perubahan hormon tersebut berdampak kepada kelenjar penghasil minyak atau sebum yang letaknya dekat dengan folikel rambut di kulit.Peningkatan aktivitas kelenjar ini menyebabkan produksi sebum pada wajah juga bertambah. Jadi tumpukan sebum ini nantinya akan bergabung dengan kotoran dan sel kulit yang mati, kemudian menyumbat pori-pori.Pada saat pori-pori tersumbat dan dengan banyaknya sebum pada permukaan kulit, bakteri yang disebut Propionobacterium acnes berkembang dengan cepat. Bakteri ini merupakan bakteri penyebab jerawat. Propionobacterium acnes melepaskan semacam zat iritan yang akan mengiritasi kulit. Efek dari iritasi inilah yang menyebabkan kulit memerah dan membengkak, disamping itu juga menyebabkan timbulnya nanah di balik kulit.
Lapisan dalam folikel rambut juga menebal akibat perubahan kadar hormon dan menyebabkan tersumbatnya pori-pori kulit. Penyumbatan pori-pori ini tidak akan hilang, meski kulit telah dibersihkan.
Selain pada masa puber, jerawat juga bisa dialami para wanita akibat perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi dan masa kehamilan. Jerawat juga diketahui sebagai faktor keturunan. Kemungkinan besar seseorang akan memiliki jerawat jika kedua orang tua berjerawat juga.
Hingga kini belum ada bukti bahwa jerawat disebabkan oleh aktivitas seksual, makanan, atau buruknya kebersihan.
Diagnosis jerawat
Dokter biasanya mampu mendiagnosis jerawat hanya dengan melihat kulit penderita secara langsung. Melalui pemeriksaan, dokter dapat menentukan jenis jerawat yang tumbuh serta mengukur tingkat keparahannya (tingkat peradangan dan jumlah jerawat). Setelah diagnosis dilakukan, barulah rencana penanganan bisa dibuat.Tindakan yang tepat dilakukan jika memiliki jerawat
Penting untuk menjaga kebersihan kulit di area yang berjerawat, meski itu tidak akan mencegah munculnya jerawat baru. Basuh area tersebut dua kali sehari dengan menggunakan pembersih atau sabun wajah. Agar tidak mengalami iritasi, jangan menggosok kulit terlalu keras.Kini sebagian besar produk pelembap telah melalui tahap pengujian agar tidak menimbulkan komedo atau jerawat. Gunakan pelembap jika kulit Anda kering dan hindari memakai produk kecantikan yang dapat menyumbat pori-pori kulit.Meski jerawat tidak bisa disembuhkan, namun masih bisa dikendalikan melalui pengobatan. Obat-obatan berbentuk gel, pelembap, dan krim kini sudah banyak tersedia di apotek. Jika memiliki jerawat, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika penggunaan obat yang dijual bebas di pasaran tidak membuahkan hasil atau bahkan justru menimbulkan efek samping seperti:
- Pembengkakan pada wajah, mata, bibir, atau lidah.
- Radang tenggorokan dan sesak napas.
- Pingsan.
Komplikasi jerawat
Tanyakan kepada dokter jika pertumbuhan jerawat makin parah. Jika jerawat parah tidak segera ditangani, dikhawatirkan bisa menimbulkan komplikasi berupa bekas luka. Selain itu, disarankan untuk menemui dokter jika obat yang digunakan tidak bisa mengendalikan pertumbuhan jerawat sehingga menjadikan Anda tidak percaya diri serta depresi.Pengobatan jerawat membutuhkan kesabaran. Tidak disarankan untuk memencet jerawat karena akan meninggalkan bekas luka permanen. Biasanya pengobatan akan menunjukkan hasil optimal dalam tiga bulan.sumber : alodokter
2. Kulit Kering
Kulit kering adalah kondisi umum yang dialami kulit di mana terdapat kekurangan cairan di lapisan terluar kulit. Bagian tubuh yang terbuka, seperti lengan, tangan, dan kaki adalah area yang paling rentan mengalami gangguan ini.
Dalam dunia medis, kulit kering biasa disebut dengan xerosis atau xeroderma. Kondisi ini bisa dialami siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, bergantung pada kondisi kesehatan, tempat tinggal, lama waktu di ruangan terbuka, serta usia. Orang-orang lanjut usia lebih rentan mengalami kulit kering.
Gejala lain yang sering muncul adalah terdapat retakan atau garis-garis halus pada kulit. Kulit juga kemungkinan akan memiliki sisik dan mengelupas. Dalam kondisi yang lebih parah, terdapat retakan yang dalam dan mungkin mengeluarkan darah.
Gejala-gejala tersebut dapat muncul terkait dengan beberapa hal di bawah ini.
Pastikan menggunakan sabun yang mengandung pelembap untuk menjaga kesegaran kulit. Jika perlu, gunakan pelembap segera sesudah mandi. Gunakan handuk halus untuk mengeringkan badan dan jangan menggosok kulit dengan alat yang keras.
Hindarilah panas atau terpapar sinar matahari secara langsung dalam waktu lama. Cukupi kebutuhan cairan Anda setiap hari, kira-kira sebanyak 2 hingga 3 liter sehari. Jika Anda mengalami kulit kering yang disebabkan oleh inflamasi atau peradangan, seperti eksim atau dermatitis, disarankan untuk mengunjungi dokter kulit.
sumber : alodokter
Dalam dunia medis, kulit kering biasa disebut dengan xerosis atau xeroderma. Kondisi ini bisa dialami siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, bergantung pada kondisi kesehatan, tempat tinggal, lama waktu di ruangan terbuka, serta usia. Orang-orang lanjut usia lebih rentan mengalami kulit kering.
Beberapa Gejala dan Penyebab Kulit Kering
Pada sebagian kecil orang, kulit kering dialami sepanjang hidup mereka. Namun bagi kebanyakan orang, kondisi ini diderita hanya sementara, pada waktu-waktu tertentu terkait pada kondisi-kondisi yang telah disebutkan di atas.Gejala kulit kering yang sering muncul adalah permukaan kulit yang terasa dan terlihat kasar. Selain itu, pemilik kulit kering akan mendapati kulitnya terasa kencang atau kaku saat mandi, setelah mandi, atau saat berenang. Kemerahan dan rasa gatal juga biasa muncul.Gejala lain yang sering muncul adalah terdapat retakan atau garis-garis halus pada kulit. Kulit juga kemungkinan akan memiliki sisik dan mengelupas. Dalam kondisi yang lebih parah, terdapat retakan yang dalam dan mungkin mengeluarkan darah.
Gejala-gejala tersebut dapat muncul terkait dengan beberapa hal di bawah ini.
- Iritasi
Iritasi yang mendera kulit bisa disebabkan
oleh kain yang menjadi bahan pakaian tersebut. Benda-benda yang
digunakan untuk mencuci baju seperti deterjen dan pelembut kain bisa
juga menjadi penyebab iritasi. Barang-barang penyebab iritasi banyak
yang dekat dalam kehidupan kita, mulai dari pengering hingga parfum.
- Menggosok kulit
Salah satu kegiatan yang tujuannya untuk
membersihkan kulit namun bisa menyebabkan kulit kering adalah menggosok
kulit. Apalagi jika saat melakukannya menggunakan alat gosok seperti
spon. Gesekan yang terjadi antara alat gosok dan kulit inilah yang
berpotensi meningkatkan kekeringan pada kulit.
- Bertambahnya usia
Makin bertambah usia, makin tipis dan
makin kering kulit seseorang. Perubahan ini wajar mengingat makin tua
seseorang makin berkurang hormon yang diproduksi tubuh. Termasuk
hormon-hormon yang terkait dengan kesehatan kulit.
- Berhanduk langsung setelah mandi
Mandi dapat membantu melembapkan kulit.
Namun, jika seseorang langsung menggosok badan dengan handuk sampai
kering segera sesudah mandi, kelembapan tersebut dapat hilang.
- Pemakaian sabun yang salah
Jangan sampai keliru memakai sabun untuk
mandi. Memakai sabun yang tidak diperuntukkan untuk kulit justru
merugikan. Hal tersebut akan membuat pelembap alami yang berfungsi
melembapkan kulit terkikis sehingga membuat kulit kering.
- Perubahan cuaca
Perubahan cuaca juga berpengaruh terhadap
tingkat kelembapan udara. Kelembapan udara yang terlalu rendah inilah
yang akan berdampak kepada tingkat kekeringan kulit. Makin rendah
kelembapan udara, biasanya terjadi jika suhu dingin, maka kulit makin
terasa kering.
- Mandi uap
Mandi uap panas mampu memberikan
kenikmatan lebih bagi seseorang saat mandi. Namun hal tersebut bisa
menyebabkan kulit kering karena temperatur yang panas bisa membuat
minyak alami kulit makin cepat kering.
- Kondisi kesehatan tertentu
Jika kondisi kulit seseorang memiliki
gejala utama bersisik dan kemerahan, mungkin terkait dengan penyakit
tertentu. Adalah dermatitis atopik atau psoriasis yang biasanya
melatarbelakangi hal tersebut. Kulit bersisik dan kemerahan mungkin juga terkait kondisi medis berupa diabetes atau kurang aktifnya kelenjar tiroid.
Tindakan Yang Membantu Mengatasi Kulit Kering
Mengatasi kulit kering sebenarnya sederhana, namun membutuhkan konsistensi. Hanya dengan mengubah beberapa kebiasaan hidup, kebanyakan kulit kering bisa diatasi.Salah satu yang harus diubah adalah frekuensi dan durasi mandi. Pastikan mandi tiap hari, namun lakukanlah secukupnya, jadi jangan terlalu sering. Selain itu, usahakan waktu mandi tidak lebih dari 10 menit dan tidak kurang dari 5 menit.Pastikan menggunakan sabun yang mengandung pelembap untuk menjaga kesegaran kulit. Jika perlu, gunakan pelembap segera sesudah mandi. Gunakan handuk halus untuk mengeringkan badan dan jangan menggosok kulit dengan alat yang keras.
Hindarilah panas atau terpapar sinar matahari secara langsung dalam waktu lama. Cukupi kebutuhan cairan Anda setiap hari, kira-kira sebanyak 2 hingga 3 liter sehari. Jika Anda mengalami kulit kering yang disebabkan oleh inflamasi atau peradangan, seperti eksim atau dermatitis, disarankan untuk mengunjungi dokter kulit.
sumber : alodokter
3. Kulit Berminyak
Kulit yang bersih dan lembap pastilah menjadi dambaan tiap orang. Namun beda cerita bagi pemilik jenis kulit berminyak yang banyak mengeluhkan kulit selalu mengilap dan lengket. Sebenarnya dengan perawatan yang rutin dan tepat, kulit bisa terlihat sehat dan bebas kilap.
Pada dasarnya tubuh tiap manusia memproduksi minyak untuk menjaga kesehatan dan kelembapan kulit. Namun produksi minyak yang berlebih bisa mengganggu penampilan serta memicu timbulnya jerawat.

Penyebab utama seseorang memiliki kulit berminyak adalah faktor genetik masing-masing individu. Selain itu faktor hormon juga menjadi penyebab utama Anda memiliki kulit berminyak, khususnya pada wanita. Hormon wanita diketahui sering berubah-ubah karena mereka mengalami menstruasi, hamil dan menopause.
Faktor lain yang menyebabkan kulit Anda berminyak yaitu:
- Kondisi fisik.
- Stres.
- Cuaca.
- Pola makan.
- Terlalu kasar saat menggosok atau mencuci wajah.
Produk yang Tepat untuk Kulit Berminyak
Produk perawatan untuk kulit berminyak tidak sama dengan jenis kulit lainnya. Jadi Anda tidak bisa memakai produk yang sama yang menghasilkan efek positif pada teman Anda yang memiliki jenis kulit normal atau kering. Mulai saat ini beli produk-produk yang diperuntukkan bagi kulit berminyak atau berlabel oil-free.
Sabun. Pilihlah sabun
cuci muka yang lembut karena sabun yang keras bisa memicu produksi
minyak berlebih. Anda mungkin berpikir dengan mencuci wajah lebih
sering, maka Anda akan memiliki kulit bebas minyak. Namun anggapan itu
salah. Cara paling efektif mengatasi kulit berminyak adalah cukup
mencucinya dua kali sehari, pada pagi dan malam hari.
Usapkan sabun pada wajah lalu gosok secara
lembut. Hindari menggosoknya terlalu keras karena bisa mengiritasi
kulit. Kemudian bilas dengan air hangat suam-suam kuku.
Lantas jenis sabun apa yang cocok untuk
Anda? Sebenarnya tidak usah bingung karena Anda bisa memakai sabun cuci
muka untuk semua jenis kulit. Jika produksi minyak masih berlebih, Anda
bisa memilih sabun yang mengandung salicylic acid, beta-hydroxy acid, glycolic acid atau benzoyl peroxide.
Pelembap. Mungkin Anda berpikir kulit Anda sudah berminyak jadi tidak perlu lagi membeli pelembap wajah. Namun Anda harus tetap melembapkan wajah Anda, terutama ketika usia makin bertambah untuk menjaga kulit dari efek penuaan.
Untuk menghindari efek kilap berlebih akibat memakai pelembap, Anda disarankan untuk memilih pelembap yang ringan dan oil-free.
Kertas minyak. Pemilik
wajah berminyak sangat tertolong dengan adanya kertas ini karena bisa
menyerap minyak seketika tanpa membuat kulit wajah kering. Cara
menggunakannya pun mudah. Cukup tekan di area wajah yang berminyak.
Hindari menggosok kertas minyak pada wajah.
Kosmetik oil-free. Pilih kosmetik dengan bahan dasar oil-free atau water-based terutama dengan label noncomedogenic.
Kosmetik dengan bentuk bubuk dan mengandung mineral biasanya lebih
cocok untuk kulit berminyak. Sedangkan perona pipi dan mata dengan bahan
dasar berbentuk krim tidak cocok pada wajah berminyak.
Tabir surya. Apa pun
jenis kulit Anda, mengoleskan tabir surya adalah sebuah kewajiban,
terutama ketika Anda beraktivitas di bawah paparan sinar matahari. Untuk
menghindari kulit Anda makin berminyak, pilih tabir surya yang
berbentuk gel dan berlabel oil-free.
Jika Produk di Pasaran tidak Ampuh Mengontrol Minyak
Masih bingung karena meski sudah banyak mencoba berbagai produk di pasaran untuk kulit berminyak, namun minyak berlebih masih membandel bahkan hingga menyebabkan jerawat? Inilah saatnya Anda mendapat pertolongan dokter kulit.Kemungkinan dokter akan meresepkan krim khusus mengandung adapalene, tazarotene atau tretinoin untuk mengatasi produksi minyak berlebih. Atau dokter mungkin juga menyarankan Anda untuk melakukan perawatan laser atau chemical peeling.Sebenarnya Anda tidak perlu stres berlebihan jika memiliki kulit berminyak selama kulit Anda tidak berjerawat. Ambil saja sisi positif dari memiliki kulit berminyak. Pemilik kulit berminyak cenderung memiliki kerutan lebih sedikit. Selain itu, kulit Anda pun terlihat lebih sehat dengan sentuhan minyak di wajah.
Jaga selalu kebersihan kulit berminyak Anda dengan rutin mencuci wajah saat pagi dan malam hari sebelum tidur. Hapus bersih sisa-sisa riasan yang menempel pada wajah agar tidak memicu terjadinya jerawat dan masalah kulit lainnya. Jangan lupa minum air putih yang cukup dan konsumsi sayur serta buah untuk menjaga kesehatan kulit dari dalam.
sumber : alodokter
4. Pori-pori Besar
Masalah Pori-Pori Besar: Yang Perlu Kamu Ketahui

Banyak produk diluar sana menjanjikan pori-pori yang lebih kecil. But can a pore really get smaller? How do they even get insanely, unattractively, bigger at the first place? Well ladies, berikut fakta-fakta tentang pori-pori besar yang perlu kamu ketahui.
The Pore Facts
- Apa sih pori-pori itu? Pori-pori adalah tempat tumbuhnya folikel rambut. Pada wajah, pori-pori juga merupakan “jalan keluar” bagi minyak alami tubuh yang dapat melembabkan kulit.
- Pada manusia dewasa, ada lima juta pori-pori yang terdapat di seluruh tubuh. 20.000 di antaranya terdapat di wajah.
Bagaimana Pori-Pori Membesar?
- Sebenarnya, pori-pori wajah nggak bisa membesar, karena pori-pori nggak memiliki otot yang bisa “membuka” atau “menutup” pori-pori. Jadi saat kamu mengeluh pori-pori kamu membesar, the truth is, pori-pori wajah kamu terlihat besar, but not actually in size.
- Sejumlah hal yang bisa membuat pori-pori wajah terlihat besar adalah: minyak berlebih, sel kulit mati yang menutup pori-pori, dan proses penuaan kulit.
- Kebiasaan yang bisa membuat pori-pori wajah terlihat membesar: malas memakai sunscreen! Saat terus-menerus terpapar sinar matahari, kolagen dan elastisitas kulit, yang merupakan unsur utama struktur kulit yang sehat, ikut terganggu, dan mempengaruhi kerapatan pori-pori.
5. Sensitif Sinar Matahari
Alergi terhadap matahari disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sinar matahari yang dicirikan dengan ruam memerah di kulit yang terpapar sinar matahari. Apa saja jenis alergi matahari dan bagaimana perawatan kulit yang tepat?
Jenis Alergi Matahari
Jenis alergi yang cepat timbul akibat paparan sinar matahari adalah solar urticaria. Dalam beberapa menit setelah terpapar sinar matahari, kulit akan terasa gatal-gatal. Namun, pada umumnya ini jarang terjadi karena alergi tersebut biasanya hanya dirasakan oleh para wanita dari etnis kulit putih (Kaukasia).
PMLE (polymorphous light eruptions) merupakan jenis alergi matahari yang biasa terjadi dan sering mempengaruhi orang-orang dari semua ras dan segala usia. Gejala ini akan membutuhkan waktu lama hingga terlihat pada wajah, yaitu diamati terlebih dahulu selama 2 jam setelah terkena sinar matahari. Jika terlihat bentuk alergi matahari berupa ruam memerah, maka kulit akan terasa gatal dan terbakar.
Actinic prurigo atau penyakit turun-temurun dari PMLE biasanya diteliti pada orang-orang dari etnis American Indian, dan gejala ruam hanya tampak pada bagian wajah. Alergi matahari juga bisa disebabkan karena penggunaan bahan kimia pada wajah atau hal yang tidak sengaja tertelan mengonsumsi bahan kimia ke dalam tubuh, yaitu disebut photoallergic eruption. Jenis alergi ini dapat terjadi pada kulit normal yang sebelumnya tidak mengalami paparan sinar matahari secara langsung.
Gejala Alergi Matahari
Gejala umum akibat alergi sinar matahari adalah kulit akan terasa sakit, terbakar, memerah bahkan gatal-gatal. Selain itu, juga muncul lecet, benjolan dan belang pada area kulit yang langsung terkena paparan sinar matahari. Pada beberapa kasus, begitu ada tanda-tanda pertama alergi matahari yang diabaikan dan serangan sinar matahari pun berkelanjutan, maka akan cepat menimbulkan gejala kulit kasar dan mengeras.
Cara Perawatan Kulit Akibat Alergi Matahari
Lebih dari 15% penduduk Amerika terserang penyakit kulit PMLE akibat lamanya terpapar sinar matahari. Tergantung pada gejalanya, Anda dapat menggunakan krim tropikal dari dokter kulit atau ahli dermatologis, tetapi untuk beberapa kasus alergi matahari yang parah, dokter ahli juga meresepkan obat oral pada kulit.
Pencegahan Alergi Matahari
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya alergi terhadap sinar matahari atau gejala lainnya adalah dengan melindungi diri dari paparan sinar UV secara tepat. Gunakan lotion sunscreen atau tabir surya dengan kadar SPF minimal 15 dengan broad spectrum protection dan pastikan juga menggunakan lip balm pada bibir dengan kadar SPF yang sama.
6. Kulit Kusam

Komentar
Posting Komentar